Jumat, 05 April 2013

Makalah Etika Lingkungan Tentang Pencemaran Pestisida Pada Penanaman Kedelai Edamame Glycine max (Linn.)



BAB 1 PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”. Artinya, manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern menghadapi alam hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani. Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka diperlukan menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan. Karena lingkungan ini diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh komponen alam di dunia ini.
Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

2.2 Keuntungan dan Kerugian
            Keuntungan dari penanaman kedelai edamame yaitu hasil yang diperoleh lebih banyak daripada menanam kedelai lokal. Kedelai edamame merupakan komoditas impor yang memiliki nilai jual lebih tinggi daripada kedelai lokal, oleh karena itu petani di Desa Sukorejo, Kecamatan Scaba, Kabupaten Jember lebih suka menanam kedelai edamame dibandingka dengan menanam kedelai lokal. Bibit, pestisida, dan pupuk edamame disediakan  dari kemitraan yaitu Mitra 27 wilayah Jember, petani hanya menanam dan merawat tanaman saja, hasil setelah dipanen dibawa ke kemitraan.
            Kerugian dari menanam kedelai edamame yaitu banyak hama yang menyerang tanaman yaitu ulat dan tikus. Akibat hama yang menyerang kedelai edamame mengakibatkan penurunan hasil penen. Untuk menaggulangi hama ulat tersebut yaitu disemprot dengan menggunakan pestisida yang sudah disediakan oleh pihak kemitraan, sedangkan untuk hama tikus dibarkan begitu saja karena petani beranggapan bahwa kalu diberi pestisida maka tanamannya akan rusak dan mengandung racun.





BAB 2 TEKNIK YANG DIGUNAKAN
2.1 Lokasi dan Waktu Peninjauan
            Lokasi peninjauan yang kami laksanakan yaitu di Desa Sukorejo Kecamatan Scaba Kabupaten Jember. Lokasi berada sekitar 5 km dari Universitas Jember. Peninjauan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 23 Februari 2013.

2.3 Luas Area dan Perlakuan Yang Diberikan
            Luas area yang digunakan untuk menanam kedelai edamame yaitu 5 hektar dan hasil yang diperoleh perhektarnya yaitu 1,2 ton. Jadi untuk 5 hektar luas lahan maka hasil panen yang didapatkan sekitar 6 ton.
            Perlakuan yang diberikan terhadap kedelai edamame agar tidak terserang oleh hama yaitu dengan menutup tanah dengan plastik. Tujuan dari menutupi tanah yaitu agar tidak ada gulma yang mengganggu pertumbuhan edamame. Kedelai edamame rentan terhadap hama dan penyakit, oleh karena itu  penyemprotan pestisida dilakukan secara rutin atau terjadwal yaitu dalam sekali tanam penyemprotannya dilakukan  3 kali. Hal tersebut dilakuakan dengan ujuan agar populasi hama yang menyerang semakin berkurang sehingga hasil panen tidak menurun.
Hama yang paling sering menyerang tanaman kedelai edamame adalah lalat bibit, penggerek buah, dan ulat. Hama tersebut dapat diatasi dengan melakukan penyemprotan pestisida. Pestisida yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu insektisida dan fungisida. Penyemprotan dengan pestisida dilakukan dimulai ketika tanaman berumur 1-3 minggu setelah tanam yaitu sebanyak 2 kali setiap minggunya, karena di umur 1-3 minggu setelah tanam hama lalat bibit sangat rentan menyerang tanaman. Penyemprotan pada umur 4-9 minggu setelah tanam dilakukan hanya 1 kali per minggu.
           



BAB 3 PEMBAHASAN DARI SUDUT ETIKA LINGKUNGAN
            Dari keterangan yang telah diberikan oleh petani edamame yang ada di Desa Sukorejo, Kecamatan Scaba, kabupaten Jember yaitu untuk menanggulangi hama mereka melakukan penyemprotan secara terjadwal, meskipun tidak ada  hama yang menyerang mereka tetap menyemprot. Ditinjau dari sudut pandang pertanian berkelanjutan pemakaian pestisida secara berlebihan dapat mencemari lingkungan serta mengganggu ekosistem.
 Penyemprotan pestisida yang berlebih dapat menyebabkan pencemaran bagi lingkungan. Hal tersebut dapat menyalahi aturan karena tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan seperti yang dijelaskan dalam UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 yaitu “Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya”.
Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.









BAB 4 REKOMENDASI
Kita tidak dapat menghentikan penggunaan pestisida kimiawi untuk mengurangi pencemaran pestisida terhadap lingkungan, karena pestisida kimiawi merupakan cara yang ampuh untuk memberantas hama. Penggunaan pestisida pada budidaya kedelai edamame tidak dapat kita hindari, tetapi dapat diminimalisir dengan berbagai cara. Salah satu cara yaitu dengan menggunakan pestisida alami sebelum kedelai terserang oleh hama, setelah kedelai terserang oleh hama kita dapat menggunakan pestisida kimiawi, sehingga pencemaran terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk membuat pestisida alami yaitu denga Ekstrak Biji Mimba (EBM). Pemanfaatan biji mimba sebagai pestisida nabati dapat dibuat dengan dua cara, yaitu serbuk dan ekstrak. Cara pertama adalah cara sederhana, dibuat serbuk. Biji mimba dibuat serbuk sampai halus, direndam dalam air, disaring dan disemprotkan. Cara kedua adalah ekstrak, yaitu biji mimba dibuat dengan cara melarutkan serbuk biji mimba dalam pelarut organik. Cara kedua ini digunakan untuk skala industri. EBM diformulasi menjadi formula cairan berwarna kuning dengan kandungan bahan aktif azadirakhtin 0,8–1,2% (Subiyakto, 2009).
Jika penggunaan pestisida alami tidak dapat meminimalisir jumlah hama yang menyerang kedelai edamame, maka cara terakhir yang dapat kita lakukan yaitu dengan menggunakan pestisida kimiawi. Penggunaan pestisida kimiawi harus sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan jumlah hama yang menyerang tanaman, agar tidak terjadi pencemaran yang mengganggu keberlanjutan  ekosistem.






DAFTAR PUSTAKA
Hargrove, Eugene C.1989.  Etika Lingkungan Dasar,  Prentice Hall: New Jersey.
http://www.findyou.com.pdf/2010/04/10/Etika_lingkungan_hidup. Diakses pada tanggal 23 Februari 2013
Subiyakto.2009.Ekstrak Biji Mimba Sebagai Pestisida Nabati: Potensi, Kendala,
dan Strategi Pengembangannya.Vol. 8 No. 2 / Desember 2009. Hlm 108 -116 ISSN: 1412-8004
Wikipedia. 2013. Pencemaran Tanah (On-line).        http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah. diakses 23 Februari 2013.

1 komentar:

  1. saya sedang mencari petani kedelai edamame. bisa kan mas membantu saya menemukan petani itu..??
    karena saya ingin membeli 1 karung besar.

    BalasHapus